Saya mengira jika saya membersihkan diri dari keburukan dan tekanan yang menimpa dapat mengembalikan hak, anggapan, dan kedudukan jiwa saya. Tapi ternyata sebaliknya, justru menimbulkan kerenggangan antara saya dan orang lain. Bahkan lebih dari itu dapat menyulutkan api permusuhan dan sikap tidak menerima meski jelas-jelas ia yang bersalah.
Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menuntut hak saya dan jalan keluar yang terbaik dari masalah ini adalah memaafkan, mengaanggapnya tidak pernah terjadi, bersabar, tabah, menutup telinga dan mata terhadap semua yang pernah terjadi. Dan ternyata seperti inilah ajaran Wahyu Allah :
" Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang orang yang bodoh" (QS. Al-Araf 199)
" Tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, dan tiba-tiba orang yang antara mu dan antra dia ada permusuhan seolah-olah dia telah menjadi teman yang amat setia " (Qs.Fushshilat:34)
"Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka ,mereka menyatakan kata-kata yang baik" (QS.Al-Furqn : 63)
Oleh karena itu bila mendengar kata-kata yang tidak enak terucap dari bibir orang lain, jangan terburu-buru membalasnya sampai kata-kata itu terucap 10 kali, Sebaliknya bila mendapat pujian atas diri Anda makaseolah-olah Anda tidak mendengarnya.
Jika ada pernyataan pedas yang dialamatkan kepada Anda ,maka redamlah kepedasan itu dengan pura-pura tidak tahu.
Jika ada yang mengkritik karena benci, maka biarkanlah ia bicara apa saja dan anggap dia sedang bercakap-cakap dengan tembok bangunan.
Kalangan Salaf memberikan tips bahwa ketabahan hati itu akan menguburkan segala aib.
" laut yang luas tidak akan terpengaruh oleh lemparan batu seorang anak kecil "
Orang yang sabar, berani dan cerdas memiliki kekebalan untuk dibenci orang, seperti Wahyu Allah:
" Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah orang berputus asa " (Qs. Al-Kautsar : 3)
Bisakah Saya atau Anda melakukannya ?
Sumber : La Tahzan
Jangan Bersedih !

Salah satu sifat yang sangat dibenci Allah adalah sifat dendam karena akan mendatangkan permusuhan yang berkepanjangan antara keluarga, kelompok masyarakat bahkan negara. Betapapun berat penderitaan yang ditimpakan kepada kita, lebih diutamakan untuk berlapang dada (sabar) menghadapinya daripada membalas dendam.Baca selengkapnya di http://samuderahikmahku.blogspot.com/2012/03/antara-dendam-dan-sabar.html
BalasHapus